Author : Hilda Jung
Cast : D.O EXO / Jiyeon T-ARA
Genre : Romantic(?) Maybe
Jiyeon PoV
Aku
Terlambat!!!!!!
Hanya
itu yang terpikir olehku pagi ini, aku tidak tahu mengapa hari ini aku bisa
terlambat, aku tidak tidur terlalu malam tadinya tapi kenapa aku terlambat?
Pikiranku buyar, aku mengikat rambutku sambil merapikan baju sekolah, memasang
sepatu dan siap untuk berangkat sekolah.
Aku
berlari dari rumah untuk sampai ke halte pemberhentian bus. Kurasa bukan hanya
terlambat dari rumah saja, tapi aku juga ketinggalan bus pagi ini
“Haft hari apa ini? Kenapa menyebalkan sekali? Masih
pagi aku sudah mendepatkan kesialan yang luar biasa!!” tanyaku beruntun dengan
raut wajah yang menunjukkan kekesalan
“Ini hari Rabu, bagiku tidak menyebalkan dan aku
juga tidak kebagian kesialan yang luar biasa seperti yang kau katakana.” Jawab
seorang namja dari atas motornya
Jawaban
lelaki tersebut sontak membuat ku kaget, siapa dia yang berani menjawab
pertanyaanku padahal aku tidak menyuruhnya menjawab.
“Ya! Kau siapa?” tanyaku
“Naiklah, kita sudah
terlambat.”
“Kau siapa? Kau ingin
menculikku?”
“Baiklah.” Kataku
sambil naik ke motornya dengan wajah kesal
“Kau siapa? Tanyaku
“D.o Kyungsoo.”
Jawabnya singkat
“Oh kau! Tumben kau
member tumpangan padaku.”
“Bukannya kau senang?”
“Tidak.”
“Kau mengharapkannya
kan.”
“Tidak juga.”
“Lalu mengapa kau
naik?”
“Kau menyuruhku tadi.”
“Lalu kau mau tanpa
alasan?”
“Karena aku tak ingin
terlambat.”
“Oh baiklah, kita sudah
sampai.”
“Turunkan aku di
gerbang saja.”
“Kenapa? Kau tak capek
jalan?”
“Tidak. Cepatlah.”
Aku
turun dan menuju kelas, sebenarnya jarak gerbang ke kelas cukup jauh tapi aku
memilih begitu agar aku tidak terlalu dihukum karena memberi alasan ketika aku
terlambat terlihat menggunakan motor tidaklah mudah.
Aku
masuk ke kelas dengan tenangnya, karena Leeteuk hyung songsaengnim sedang tidak
berada dikelas, aku langsung duduk dibangku ku dan melihat Krystal sedang asik
mengerjakan tugas.
“Ada tugas?”
“Eh kau, sejak kapan
kau datang?”
“Baru saja, tugas apa?”
“Tugas penciptaan lagu
dari Leeteuk saengnim.”
“Oh.” Jawabannya
singkat
“Kau belum bertemu
dengannya? Kau akan dihukum.”
“Dia tidak ada disini
kan.”
“Laporkan dulu.”
“Nanti saja ketika dia
datang.”
“Kau akan kena marah.”
Aku
tidak menjawab lagi dan tiba – tiba Leeteuk saengnim datang membawa buku
absennya berarti tadi telah diabsen. Gawat!” pikirku. Aku berusaha
menyembunyikan diri dengan buku besar punya Krystal, aku diam tak bergerak agar
Leeteuk saengnim tidak terlalu menyadari.
“Krystal-ssi.” Tegur
Leeteuk saengnim
“Ne saengnim.”
“Bacakan lagu yang kau
buat.”
“Ne.”
Mendengar
suruhan itu aku yang sedang dibalik buku sangat ketakutan. Sebenarnya dia
mengetahuiku tidak? Tapi bagaimana mungkin dia tidak tahu sedangkan Krystal
saja ditegurnya pasti dia melihat perubahan dan keanehan.
“Jiyeon-ssi.” Panggil
Leeteuk saengnim
“Ne saengnim.”
“Kau datang rupanya.”
“Ne saengnim, aku
hadir.”
“Coba kau datang ke
mejaku.” Suruh Leeteuk saengnim
Aku dengan rasa takut perlahan datang kemeja itu.
“Kenapa
kau terlambat?” Tanya saengnim
“Aku
bangun terlalu siang tadinya.”
“Kau
masuk tanpa ijinku?”
“Ne.”
kataku sambil menunduk
“Sekarang
keluarlah, jangan masuk jam pelajaranku jika hanya setengah jam lagi.”
Aku tidak menjawab aku turuti kemauan Leeteuk
saengnim dan berjalan keluar.
D.O PoV
Hari
ini aku terlambat, memang betul – betul hari ini aku ngantuk sekali karena
kemarin malam aku keasikan bermain game ditambah lagi adikku yang superduper
cerewet yang tidak bisa mengurus keperluan sekolahnya sendiri.
“Oppa…
Mana tali pinggangku?”
“Aku
tidak tahu.”
“Oppa!!
Carikan untukku.”
“Aku
tidak mau.”
“Oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!”
Aku
lari keluar rumah dan langgsung menggas motorku, aku tidak memikirkan siapa
yang memanggilku dibelakang, aku dengan kecepatan tinggi melaju agar hari ini
aku tak terlambat sampai sekolah. Di halte bus dekat persimpangan aku melihat
yeoja yang sedang panic dan sesekali memanyunkan bibirnya, ku pastikan dan
ternyata dia adalah Jiyeon teman sekolahku yang super duper jutek tapi aku tahu
sebenarnya dia menyukaiku.
Aku
memberhentikan motorku tepat didepan dia dan mengajaknya untuk pergi bersama,
awalnya dia tidak mau dan setelah ku ancam baru dia mengalah dengan muka kesal,
aku sangat menyukai sifatnya yang selalu jual mahal, jutek dan absurd ini.
Sampai
disekolah aku sadar kalo hari ini terlambat jadi aku tidak mau masuk kekelas
dan memilih untuk menunggu jam pelajaran pertama selesai dikantin belakang,
merasa bosan hanya duduk diam dikantin aku berinisiatif untuk berjalan – jalan
disekitar sekolah, tak peduli ada yang melihatku cabut dan tak masuk jam
pelajaran pertama aku tetap jalan dengan santainya.
Di
deret kelas depan aku melihat ada seseorang yeoja yang duduk di bangku – bangku
kecil sedang menggenggam handphone nya dan sesekali menghentak – hentakkan
kakinya pada lantai, itu Jiyeon lagi, kenapa dia tidak masuk kelas, beraninya
dia cabut dan bersantai di depan kelas sendiri, tidak lama aku menghampiri dan
menegurnya
“Bukannya
masuk kau masih disini.” Kata ku
“Kau
lagi.”
“Anak
perempuan tak cocok untuk bolos.”
“Diam
saja!”
“Akan
ku kadukan kau.” Ancamku
“Tidak
usah sok tau.”
“Baiklah,
tapi kenap kau disini?”
“Aku
dihukum.”
“Serius?”
“Aku
serius.”
“Rasain.”
Kataku lalu meninggalkannya
“Issssshhh.”
Dasar
yeoja jutek. Bisa – bisanya dia membentakku padahal dia sedang dihukum, aku
memilih meninggalkannya karena ku tahu keberadaanku disitu tidaklah penting.
Aku masuk ke kelasku karena pelajaran pertama sudah berakhir. Sampai jam
terakhir aku mengikuti pelajaran hari ini, kurasa tidak begitu buruk dan aku
enjoy mengikuti pelajaran tersebut.
Aku
menuju parkiran untuk mengambil motorku dan segera pulang. Di jalan aku tak
sengaja bertemu dia lagi. Ya! Dia lagi Park Jiyeon, yeoja yang jutek itu kali
ini aku tak akan mengajaknya pulang aku hanya lewat dan membunyikan klakson pas
tepat berada didekat dia. Aku melihat dari kaca spion ada raut kekesalan
dimukanya, ku putar balik motorku dari gang kecil dan kembali ke sekolah agar
melihatnya kembali.
“Apa
susahnya mengajakku pulang?” gerut Jiyeon dan aku mendengarnya
“Kau
ingin pulang bersamaku?” sambarku dari belakangnya, sepertinya dia sangat kaget
“Kau….
Kau disini!!” jawabnya agak sedikit malu
“Ayooo.”
Ajakku
“Hmm…”
Lalu
dia naik tanpa penolakkan, aku hanya tersenyum melihat sikap yeoja aneh ini aku
tak akanm langsung mengantarkannya pulang, ini kesempatanku untuk mengakui yang
sebenarnya. Aku akan mengajak Jiyeon ke suatu taman yang cukup indah untuk dua
orang yang baru memulai cerita kisah-_-
Sampai
ditaman itu, aku memberhentikan motorku dan langsung berlari ke suatu phon
untuk mengambil bunga yang indah dibawahnya, aku kembali dengan bunga di
belakang punggungku aku melihat Jiyeon yang memasang muka aneh diatas motorku.
“Jiyeon-ssi.”
Panggilku
“Mwo?”
“Would
you be mine?”
Dia tidak menjawab, diam masih tetap dengan muka
juteknya
“Jiyeon?”
“Kau
serius?”
“Ya.
Aku serius, terimalah bunga ini.” Kataku
“Tapi
kau sering membuatku kesal.”
“Itu
alasanku supaya aku mendapat perhatian darimu.”
“Kyungsoo.”
“Would
you be my girlfriend?” kataku mengulangi
“Yes.”
Jawabnya dengan nada pelan
Mendengar
itu aku langsung memeluknya erat, kesenangan yang kurasa sore ini adalah
kesenangan yang luar biasa dalam hidupku
Jiyeon PoV
Aku
terpaksa naik karena dia mendengar keluhanku, tapi dibalik keterpaksaan itu aku
juga senang karena satu hari ini aku bersamanya. Aku tak tahu dia akan
membawaku kemana aku ikutin saja tanpa berkomentar dan ternyata dia mengajakku
kesuatu taman.
Taman
ini indah, dipenuhi dengan bunga yang berwarna – warni dia memberhentikan
hondanya dan pergi berlari. Aku masih berusaha cutek saat ini dan tidak
memperdulikan dia akan melakukan apa setelah ini, setelah dia berlari cukup
jauh dia kembali dengan raut muka yang serius. “Would you be mine?” hanya itu
kalimat yang ku dengar jelas ketika dia sudah berada didepanku dengan membawa
setangkai bunga warna merah.
Aku
tidak tahu apa ynag ada dipikirannya, aku tak langsung menjawab dan memastikan.
Dan ternyata dia serius dengan ucapannya tadi, dia mengulangi nya lagi
membuatku tidak berkutik alasan yang diberikannya membuatku terharu dan tak
berani menolak. Setelah aku mengiyakan nya aku merasa tubuhku hangat dan hatiku
sangat senang sore itu.
D.O Kyungsooooooooo sebenarnya aku juga sudah lama
menyukaimu.” Bisikku dalam hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar